BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Model desian sistem
instruksional berorientasi pencapaian kompetensi (DSI-Pk) merupakan suatu model
desain pembelajaran untuk menunjang implementasi kurikulum berorientasi pada
kompetensi. adapun munculnya model desain ini dilator belakangi oleh dual hal.
pertama, lahirnya UU No.25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom. kedua, UU No.20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Dua kebijakan tersebut
berimplikasi pada kebijakan penyelenggaraan perubahan sistem pengelolaan
pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik. artinya, apabila
sebelumnya pengelolaan pendidikan merupakan wewenang pusat maka dengan
berlakunya undang-undang tersebut kewenangan pengelolaan pendidikan berada pada
pemerintah daerah (kota atau kabupaten).
Kurikulum berorientasi
pencapaian kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh peserta didik, penilaian,
kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan. dalam
makalah ini akan dibahas seperti apa latar belakang perlunya model pembelajaran
DSI-PK dan kerangka model pembelajarannya.
B.
Rumusan Masalah
1)
Apa yang menjadi latar belakang perlunya model pembelajaran DSI-PK
sebagai penunjang kurikulum berorientasi pencapaian kompetensi?
2)
Bagaimanakah kerangka model pembelajaran yang berorientasi pencapaian
kompetensi?
C.
Tujuan
1)
Untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang perlunya model
pembelajaran DSI-PK sebagai penunjang kurikulum berorientasi pencapaian
kompetensi
2)
Untuk mengetahui kerangka model model pembelajaran yang berorientasi
pencapaian kompetensi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang
Yang menjadi latar belakang perlu model
desain sebagai penunjang kurikulum berorientasi pencapain kompetensi yaitu:
1.
Kurikulum Berorientasi Pada Pencapaian Yang Lahir Seiring Dengan Lahirnya
Berbagai Kebijakan.
Lahirnya UU NO.22 Tahun 1999
tentang PEMDA; TAP MPR NOIV/MPR/1999 tentang arah kebijakan pendidikan dimasa
depan; UU NO.25 Tahun 2000 Tentang
Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom serta UU NO.20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional implikasinya bahwa kebijakan kebijakan
penyelenggaraan mengalami perubahan sistem pengelolaan pendidikan dari yang
bersifat sentralistik ke desentralistik.
Dengan kata lain, kewenangan
pengelolaan kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi yang lahir dengan
seiring lahirnya berbagai kebijakan tersebut adalah KBK dan KTSP, kurikulum ini
merupakan upaya untuk meyiapkan peserta didik memiliki kemampuan intelektual,
emosional, spiritual, dan social yang bermutu tinggi dengan kompetensi yang
dikembangkan adalah keterampilan yang mencakup kecakapan mengenal diri,berpikir rasional, social, akademik dan keahlian
bertahan hidup diberbagai situasi kehidupan.
Menurut Drs.H.Erman
Suherman, M.pd kompetensi siswa yang harus dimiliki salaam proses dan sesudah
pembelajaran adalah kemampuan kongnitif, afektif, dan psikomotor.
2.
Perbedaan Kurikulum Berorientasi Pada Pencapain Kompetensi Dengan
Kurikulum Lainnya
kurikulum berorientasi pada
pencapaian kompetensi dengan kurikulum sebelumnya memiliki perbedaan yang
mendasar, yaitu:
a)
Secara filosofis kurikulum ini menekankan pada tujuan membentuk siswa
memiliki kemampuan dasar sedangkan kurikulum sebelumnya lebih kepada menguasai
bahan pelajaran.
b)
Secara psikologis kurikulum ini berorientasi pada seluruh potensi siswa
yang berbeda-beda satu sama lainnya, sedangkan kurikulum sebelumnya justru
sebaliknya.
c)
Materi pelajaran pada kurikulum ini digunakan untuk mencapai kemampuan
yang dimiliki siswa, sedangkan pada kurikulum sebelumnya lebih sekedar dihafal
untuk memperoleh nilai yang tinggi.
d)
Guru dapat mengembangkan kurikulum ini sesuai karakteristik siswanya,
sedangkan kurikulum sebelumnya harus sesuai dengan yang sudah dibuat dmanapun
kurikulum itu diterapkan.
3.
Makna Dan Karakterisitik Kurikulum Berorientasi Pada Pencapaian
Kompetensi
a.
Makna kurikulum berorientasi pada pencapain kompetensi
Kurikulum berorientasi pada
pencapain kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dari hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan
belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber pendidikan (Depdiknas 2002).
Kompetensi adalah kata baru
dalam bahasa Indonesia yang artinya setara dengan kemampuan. Dalam kurikulum
berorientasi pada pencapain kompetensi bahwa siswa tidak hanya dituntut
memahami sejumlah konsep, tapi bagaimana pemahaman konsep tersebut berdampak pada
prilaku dan pola pikir sehari-hari serta member peluang siswa sesuai
keberagaman yang dimiliki masing-masing.
Berdasarkan makna tersebut,
kurikulum berorientasi pada pencapain kompetensi mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
1)
Menekankan pada ketercapain kompetensi siswa secara individu maupun
klasikal
2)
Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
3)
Penyampaian pembelajaran menggubakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4)
Sumber belajar tidak hanya guru tapi juga sumber lain yang memenuhi
unsure edukatif
5)
Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam pencapian suatu
kompetensi
B.
Model Desain DSI-PK
1.
Pengertian Model Desain Dsi-Pk
Model Desain Sistem Pembelajaran Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSP-PK)
adalah gambaran proses rancangan sistematis tentang pengembangan pembelajaran
baik proses bahan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dalam upaya
pencapaian kompetensi.
Meurut Briggs (1979) desian sistem instruksional adalah proses merancang
atau merencanakan secara sistematis tentang analisis kebutuhan dan tujuan
belajar, merancang pembelajaran dan pemanfaatan berbagai sumber daya dan
potensi yang tersedia untuk mencapai tujuan.
2.
Prosedur Pengembangan Dsi-Pk
Prosedur pengembangan dsi-pk
yaitu:
a.
Menganalisis kebutuhan proses penjaringan informs tentang kompetensi yang
dibutuhkan peserta didik sesuai jenjang pendidikan yang meliputi kebutuhan
akademis dan non akademis yang dijaring dengan berbagai teknik
b.
Menentukan tema atau topic pembelajaran berdasarkan kebutuhan akademis,
non akademis atau kedua-duanya, dan kompetensi yang diharapkan disesuaikan
dengan topic
c.
Pengembangan proses mengorganisasikan mata pelajaran dan pengembangan proses pembelajaran yang
dilakukan siswa dan guru dalam mencapai kompetensi
d.
Pengembangan alat evaluasi yang memiliki fungsi utama yaitu evaluasi
formatif dan sumatif.
3.
karakteristik Model Desain DSI-PK
a.
Model desain yang sederhaan dengan tahapan yang jelas dan bersifat
praktis
b.
Secara jelas menggambarkan langkah-langkah yang harus ditempuh
c.
Merupakan pengembangan dari analisis kebutuhan
d.
Ditekankan pada penguasaan kompetensi sebagai hasil belajar yang dapat
diukur
4.
Kelebihan Model Desain DSI-PK
a.
Rancangan pembelajaran model DSI-Pk tidak hanya menyangkut rancangan
kompetensi akademis sesuai standar isi kurikulum, tapi juga merancang
kompetensi non akademis yang sesuai dengan tuntutan social kedaerahan
b.
Kerangka berpikirnya menggunakan pendekatan sistem untuk mencapai tujuan.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Yang menjadi latar belakang perlu model
desain sebagai penunjang kurikulum berorientasi pencapain kompetensi yaitu:
1. Kurikulum Berorientasi Pada
Pencapaian Yang Lahir Seiring Dengan Lahirnya Berbagai Kebijakan
2.
Perbedaan Kurikulum Berorientasi Pada Pencapain Kompetensi Dengan
Kurikulum Lainnya
3.
Makna Dan Karakterisitik Kurikulum Berorientasi Pada Pencapaian
Kompetensi
Model Model Desain Sistem Pembelajaran Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSP-PK) dimana model ini
sendiri mempunyai arti gambaran proses rancangan
sistematis tentang pengembangan pembelajaran baik proses bahan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan dalam upaya pencapaian kompetensi. Didalamnya
mencakup prosedur
pengembangan, karakteristik serta kelebihan model desain dsi-pk.
DAFTAR PUSTAKA
Http://afsarinaelga.wordpress.com/2015/05/16/model-desain-sistem-pembelajaran-berorientasi-pencapaian-kompetensi-dsi-pk/. (diakses tanggal 26 oktober 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar