SMA Plus Darussalam Ciamis
( TERAKREDITASI A )
Oleh : BAN-S/A.NO.02.00/693/BAP-SM/X/2011 DENGAN NILAI : 90.10
Melalui sejarah yang panjang
(berdiri tahun 1929 oleh K.H. Ahmad Fadlil), kini Pondok Pesantren Darussalam
telah berkembang dan mencapai kemajuan yang sangat menggembirakan. Pondok
Pesantren yang pada awal berdirinya hanya memiliki sebuah rumah tempat tinggal
Kiayi, sebuah masjid dan sebuah asrama (pondok) yang sederhana, kini telah
memiliki fasilitas bangunan yang relatif lengkap dan beberapa diantaranya cukup
megah.
Disamping peningkatan fasilitas dan
sarana pendidikan untuk santri, hal yang sangat penting lain adalah
pengembangan sistem pendidikannya. ketika di banyak Pondok Pesantren lain masih
mengkhususkan pada pengajian kitab, Pesantren Darussalam mulai merintis untuk
menyelenggarakan pendidikan formal. Maka sejak dasawarsa 60-an, Pesantren
Darussalam mulai memodernisasikan sistem pendidikannya dengan mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan formal.
Pada tahun 1967, mulai dirintis
penyelenggaraan sistem pendidikan modern dengan mengadaptasi model klasikal dan
sampai saat ini semua jenjang pendidikan dar mulai Taman Kanak-kanak (TK) (di
Pesantren Darussalam disebut Raudlatul Athfal/RA) hingga perguruan tinggi telah
ada di pesantren ini.
Lembaga pendidikan formal yang
pertama didirikan adalah Raudlatul Athfal (Taman Kanak-kanak) pada tahun 1967,
kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah/MI (setingkat SD), lalu
Madrasah Tsanawiyah Darussalam/MTsD (setingkat SMP) pada tahun 1968. kemudian
berdiri Madrasah Aliyah Negeri Darussalam (setingkat SMA) pada tahun 1969.
Selanjutnya didirikan SMA Plus Darussalam yang merupakan lembaga pendidikan
swasta pada tahun 2003. Sedangkan Pendidikan Tinggi (PT) di Pondok Pesantren
Darussalam adalah berbentuk Institut yang didirikan pada tahun 1970, dengan
nama Institut Agama Islam Darussalam (IAID) yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam
yang menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan kepesantrenan, yaitu
Pondok Pesantren Darussalam. Disamping itu, pada tahun 1995 diselenggarakan
pula Ma'had 'Aly, yaitu pendidikan tinggi Pesantren Darussalam. Mahasantri
Ma'had 'Aly ini terdiri dari lulusan Madrasah Aliyah dan para mahasiswa
Institut Agama Islam Darussalam dari berbagai fakultas yang memenuhi
persyaratan, diantaranya telah mampu membaca kitab-kitab kuning, dan pada 2003
Berdirilah Sekolah Menengah Atas (SMA) Plus Darussalam sebagai sekolah
alternatif yang menggunakan kurikulum dari kementrian pendidikan yang dipadukan
dengan kurikulum pesantren Darussalam.
SMA Plus Darussalam Ciamis merupakan
bukan Sma biasa , berdiri tahun 2003, merupakan salah satu satuan pendidikan
menengah tingkat atas dilingkungan pondok pesantren Darussalam ciamis Jawa
Barat. SMA plus merupakan salah satu pendidikan menengah atas yang mempelajari
dan mendalami ilmu-ilmu umum dan agama setara dengan pendidikan menengah atas
lainnya. Plusnya adalah membekali peserta didik menguasai ilmu-ilmu eksakta dan
menguasai ilmu-ilmu ke-Islaman yang bersumber dari khazanah kitab-kitab klasik
dan kontemporer, buku-buku modern baik yang berbahasa Arab dan Inggris. Lulusan
SMA Plus Darussalam dididik agar memiliki wawasan pribadi yang berkarakter
Muslim Moderat, Mukmin Demokrat dan Muhsin Diplomat.
VISI
“ Unggul dalam logika, etika, dan
estetika secara professional yang berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya”
MISI
- Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran agama
- Membentuk kepribadian unggul dan tangguh yang dilandasi iman dan taqwa
- Meningkatkan kinerja professional dalam melaksanakan proses pendidikan pada setiap komponen sekolah
- Menumbuhkan minat dan prestasi belajar dengan mengoptimalkan teknik pembelajaran dan sumber daya belajar
- Menciptakan manajemen sekolah yang terbuka
- Mewujudkan pelayanan prima bagi seluruh komponen yang terkait
- Menciptakan lingkungan sekolah nyaman, aman, demokratis
- Memberdayakan semua komponen sekolah untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
- Menumbuhkan apresiasi seni
- Menumbuhkan budaya tertib, budaya bersih, dan peduli lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar