Selasa, 13 Desember 2016

Makalah Media Pembelajaran




Kriteria Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran pada SD/MI

 (Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Media Pembelajaran)
Dosen pengampu : Selamet, S.Pd.I., M.Pd.I.




Disusun oleh :

1.        Kokom Komariah
 2.        Lia Anggraeni







FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
2016
 

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk pembelajarn peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum guru menggunakan media dalam proses belajar mengajar, maka guru dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1.   Bagimana pemilihan media pembelajaran itu?
2.   Bagaimana penggunaan media pembelajaran itu?

A.  Tujuan
1.   Untuk mengetahui pemiilihan media pembelajaran.
2.   Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran.











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria pemilihan media haruslah dikembangkan  sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan. Berikut ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media:
1.   Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Media di pilih berdasarkan tujuan intruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat gambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan/dipertunjukan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.
2.   Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda misalnya film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televisi, misalnya: tepat untuk mempertunjukan proses dan transformasi yang memerlukan manipulasi ruang dan waktu.
3.   Praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk memprodukssinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada,mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersdia disekitanya, serta mudah di pindahkan dan dibawa kemana-mana.[1]
4.   Guru trampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat mediaamat di tentukan oleh guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor slide dan film, komputer dan peralatan canggih lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.
5.   Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
6.   Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memnuhi persaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
Anderson (1976) menyarankan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1.     Langkah 1: Penerangan atau Pembelajaran
Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima informasi tidak ada kewajiban untuk dievaluasi kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkankan media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.
2.  Langkah 2: Tentukan Transmisi Pesan
Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan oleh media.
3.     Langkah 3: Tentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda.
4.     Langkah 4: Klasifikasi Media
Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media. Berdasarkan  persepsi dria manusia normal  media dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media video, dan audio visual.   Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas.  Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya.
5.     Langkah 5: Analisis karakteristik masing-masing media. Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.  Pertimbangan  pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat. [2]
B.    Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media berkaitan dengan proses dan hasil yang di capai. Ketetapan dalam penggunaan media berkaitan dengan pertanyaan, apakah dalam penggunaan media tersebut informasi pembelajaran dapat di serapoleh anak didik secara optimal dengan memperhitungkan resiko biaya dan tenaga seefisien mungkin. Boleh jadi ada media yang yang dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannya tidak efisien, baik dalam pengadaannya maupun penggunaannya atau sebaliknya. Guru memiliki fungsi untuk mempertemukan media yang efektif sekaligus efisien atau sekurang-kurangnya menekan jarak diantarakeduanya. (Yuniartin Titin,2015:39)



[1] Azhar Arsyad. Media pembelajaran.( Jakarta: Rajawali Pers, 2013). Hlm.75



Tidak ada komentar:

Posting Komentar